A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Alasan sel melakukan pembelahan yaitu:
- Pertumbuhan
- Perbaikan
- Reproduksi
Menurut Rudolf Virchow pada tahun 1855, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya. Teori ini lalu dikenal dengan nama omnis cellula e cellula. Pembelahan dibagi menjadi 2 yaitu pembelahan Mitosis dan Meiosis.
1. Pembelahan Mitosis
2. Pembelahan Meiosis / Reduksi
Perbedaan antara pembelahan Mitosis dan Meiosis adalah
Pembelahan Sel
|
Pembelahan Mitosis
|
Pembelahan Meiosis
|
Jumlah Sel Anakan
|
2
|
4
|
Karakter Sel Anakan
|
Identik dengan induknya
|
Tidak identik dengan induknya
|
Kromosom Sel Anakan
|
2n (diploid)
|
n (haploid)
|
Jumlah Kromosom
Sel Anakan
|
46 buah
|
23 buah
|
B. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia
1. Organ Reproduksi Laki Laki
Nomor
|
Nama Organ
|
Struktur dan Fungsinya
|
1
|
Penis
|
Alat reproduksi luar yang berfungsi sebagai saluran keluarnya urine
dan sperma
|
2
|
Skrotum
|
Alat reproduksi luar yang berbentuk menyerupai kantong yang berisi
testis. Fungsinya untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma
|
3
|
Testis
|
Alat reproduksi dalam berbentuk bulat telur yang tersimpan dalam
skrotum. Berfungsi untuk spermatogenesis (pembentukan sperma) dan
menghasilkan hormon progesteron.
|
4
|
Epididimis
|
Alat reproduksi dalam yang berupa saluran di atas testis berbentuk menyerupai
tanda koma. Berfungsi untuk tempat pematangan dan penyimpanan sperma.
|
5
|
Vas Deferens
|
Alat reproduksi dalam yang berupa saluran mengarah ke atas dan
merupakan lanjutan dari epididimis. Berfungsi untuk menghubungkan uretra dan
epididimis.
|
6
|
Uretra
|
Alat reproduksi dalam yang berupa saluran saluran dalam penis. Akhir
dari saluran reproduksi. Berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma dan
urine.
|
7
|
Vesikula Seminalis
|
Alat reproduksi dalam yang berupa kelenjar yang terletak di belakang
kantong kemih. Berfungsi untuk menghasilkan zat zat yang diperlukan untuk
perkembangan sperma.
|
8
|
Kelenjar Prostat
|
Alat reproduksi dalam yang berupa kelenjar yang terletak di bawah
kandung kemih. Berfungsi untuk menghasilkan cairan yang bersifat asam.
|
9
|
Kelenjar Cowper/ Bulbouretra
|
Alat reproduksi dalam yang berupa kelenjar yang terletak di bawah
kelenjar prostat. Berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa.
|
2. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah pembentukan sel sperma. Terjadi di saluran tubulus seminiferus yang membentuk struktur pada skrotum. Dimulai saat anak laki laki memasuki remaja.
3. Organ Reproduksi Perempuan
Nomor
|
Nama Organ
|
Struktur dan Fungsinya
|
1
|
Ovarium
|
Berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah di samping kiri kanan Rahim.
Berfungsi menghasilkan sel telur (oogenesis).
|
2
|
Saluran telur/Tuba Fallopi/Oviduk
|
Saluran penghubung ovarium dan Rahim. Berfungsi sebagai tempat
fertilisasi (pertemuan sel telur dan sel sperma).
|
3
|
Infundibulum
|
Berbentuk seperti corong dan merupakan ujung dari tuba fallopi.
|
4
|
Rahim/Uterus
|
Berbentuk seperti buah pir yang berfungsi sebagai tempat
berkembangnya janin.
|
5
|
Endometrium
|
Lapisan dinding rahim yang meluruh saat menstruasi. Berfungsi sebagai
tempat menempelnya janin setelah dibuahi oleh sel sperma.
|
6
|
Serviks
|
Bagian rahim yang menyempit ke bawah vagina.
|
7
|
Vagina
|
Saluran yang berfungsi untuk penghubung rahim dengan lingkungan luar,
tempat keluarnya bayi dan darah menstruasi.
|
8
|
Fimbriae
|
Struktur berumbai umbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur.
|
4. Oogenesis
Oogenesis adalah pembentukan sel telur. Terjadi di Ovarium. Dimulai saat masih di dalam kandungan.
5. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terbagi menjadi 3 Fase yaitu :
Fase Menstruasi :
Hormon FSH memicu berkembangnya folikel dalam ovarium.
Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang perempuan mengalami menstruasi.
Fase Proliferasi :
Folikel menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang memicu dinding rahim menebal.
Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio setelah sel telur dibuahi oleh sel sperma.
Fungsi lain dari hormon estrogen adalah untuk memicu kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH.
Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, hal ini disebut dengan ovulasi.
Fase Sekretori :
Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum.
Korpus luteum menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Sel telur akan menuju ke Tuba Fallopi.
Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma (tidak terjadi fertilisasi), maka akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan progesteron lagi.
Akibatnya, jumlah hormon estrogen dan progesteron pada perempuan menjadi rendah.
Rendahnya hormon estrogen dan progesteron pada perempuan menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim (endometrium) rusak dan pembuluh darah yang ada pada endometrium pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.
6. Fertilisasi dan Kehamilan
Fertilisasi adalah proses peleburan inti sel sperma dan sel telur menjadi zigot. Fertilisasi terjadi di tuba fallopi. Setelah itu, zigot akan melakukan pembelahan terus menerus lalu menempel di dinding rahim (endometrium). Proses ini disebut dengan implantasi.
Pada tahap ini, perempuan mengalami kehamilan. Embrio akan berkembang di rahim selama sekitar 9 bulan 10 hari. Perkembangan embrio menjadi bayi dibagi menjadi 3 periode atau trimester.
C. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya Pencegahannya
1. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
a. HIV/AIDS
Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh penderita. Saat ini belum ada vaksin untuk mengobati penyakit ini.
Cara penularan HIV/AIDS antara lain :
- Penggunaan jarum suntik (narkoba) yang tidak steril
- Hubungan seks bebas
- Ibu yang menyusui
- Ibu hamil kepada anaknya
- Cangkok organ
- Transfusi darah yang tidak steril
b. Gonore (GO)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini ditandai dengan rasa sakit dan keluarnya nanah pada saat kencing pada laki laki, serta keputihan berwarna kuning hijau pada perempuan. Penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir.
c. Sifilis (Raja Singa)
d. Herpes Simplex Genitalis
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe 2. Virus ini menyerang kulit terutama di daerah anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal gatal pada kulit sekitar kelamin, kemudian timbul beberapa lepuh kecil, lalu lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.
e. Keputihan
Keputihan adalah penyakit infeksi pada perempuan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Ciri ciri penyakit ini terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu abuan pada bagian vagina. Cairan ini bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dab menyebabkan rasa gatal pada vagina.
f. Epididimitis
Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau terkena PMS (Penyakit Menular Seksual). Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri dan pembengkakan pada salah satu testis.
2. Upaya Pencegahan Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
a. Menggunakan celana dalam berbahan katun dan bertekstur lembut.
b. Membilas organ reproduksi dengan air dan sabun setelah buang air kecil dan besar.
c. Mengganti celana dalam 2-3 kali sehari.
d. Memotong rambut pada organ reproduksi ketika sudah panjang.
e. Gantilah pembalut sesering mungkin saat menstruasi.
f. Hindari menggunakan sabun pembersih kewanitaan dan pantyliner secara terus menerus.
g. Rajin berolahraga dan banyak mengonsumsi buah dan sayur.